OPINI 22 APRIL 2021
Penulis: Luthfi Hanan Dio Samartha
Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Opini- Guru honorer adalah salah satu profesi yang bisa dikatakan bukan profesi yang pas untuk mengejar materi apalagi kehidupan yang mapan. Sebagaimana kita tahu, minimnya gaji guru honorer selalu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Banyak sekali guru honorer di berbagai pelosok daerah yang telah mengabdi puluhan tahun, namun tidak mendapatkan upah layak.
Oke kita membahas saat ini dan di sepanjang tahun 2020 virus corona menyerang berbagai Negara, di Indonesia terutama banyak yang terdampak apalagi di segi perekonomian, di dunia perindustrian banyak buruh yang di PHK, perdagangan juga terdampak banyak orang yang mata pencahariannya berdagang gulung tikar, mungkin itu yang jelas kita ketahui dan sudah pasti itu sisi yang paling terdampak pandemi saat ini.
Namun di aspek pendidikan, banyak juga ternyata dampak yang diterima, guru honorer salah satunya, gaji yang jauh dari layak saat sebelum pandemi, apalagi saat ini dimana kebijakan sekolah swasta kebanyakan honor tatap muka di hapuskan, karena proses belajar mengajar sudah tidak di lingkungan sekolah lagi, berbeda dengan guru yang sudah sertifikasi saat ini masih menerima tunjangan per-tiga bulan masih bisa bertahan ,berbeda dengan guru honorer yang hanya mengandalkan gaji dari sekolah tempat mereka mengajar saja, seperti yang sudah kita ketahui namanya saja sudah honorer, mereka dibayar per-jam dan per-kehadiran di sekolah.
Ketika mereka sakit atau berhalangan hadir maka bayaran dihari itu akan hangus dan akan dipotong honor di bulan itu, saat pandemi ini semua menjadi tidak jelas juknisnya, k]arena semua proses belajar mengajar dijalankan secara online/daring, sebelum pandemi dimana belajar secara langsung saja banyak siswa yang tidak paham dengan mata pelajaran yang diajar, apalagi secara online namun mau bagaimana lagi? Apalagi guru honorer yang mengajar di SMK di mata pelajaran produktif/kejuruan khususnya yang diharuskan teori dan praktik seimbang ini hanya teori saja, alhasil siswa menurun kualitasnya.
Nasib guru honorer saat pandemi memang sangat tidak diuntungkan dari segi penghasilan dan segi pembelajaran, mereka bertanggung jawab terhadap kualitas siswa. apalagi seperti para guru honorer yang mengajar di bidang kejuruan yang bertanggung jawab atas keterampilan siswa di bidang kejuruannya. Sedangkan kurikulum pertahunnya harus tetap dijalankan tidak peduli siswa mengerti atau tidak materi tetap berjalan ke level berikutnya, seiring waktu tidak bisa dipungkiri banyak siswa yang ketinggalan materi.
Semua memang tidak bisa dihindari dan tidak ada yang bisa mereka lakukan selain memberikan ilmu semaksimal mungkin dengan keadaan pandemi saat ini yang sangat terbatas ruang pembelajarannya, semoga dunia cepat pulih dan dunia pendidikan terutama.
Untuk para guru honorer tetap semangat kalian berjasa dalam mencetak generasi penerus bangsa karena orang hebat di manapun itu tidak lepas karena jasa seorang guru. lekas berlalu pandemi covid-19 agar dunia terutama Indonesia cepat pulih seperti sediakala.