Berita
25 Desember 2021
Tangseldaily- Teknologi berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Kemajuan teknologi tersebut tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat dimana salah satu pemanfaatan teknologi ini digunakan di bidang usaha budidaya peternakan. Peternakan merupakan model usaha bisnis yang dekat dengan masyarakat. Di desa Dangdang kecamatan Cisauk, Kabupaten Tengerang masyarakat melakukan usaha budidaya untuk meningkatkan kemakmurannya. Peternakan ayam broiler menjadi favorit karena memberikan kontribusi terbanyak dalam memenuhi kebutuhan pangan hewani di Indonesia. Salah satu kelompok peternak ayam tersebut adalah kelompok peternak Angkie Farm yang telah berdiri dari tahun 2017. Ayam broiler merupakan jenis ternak unggas yang begitu popular dikarenakan ayam broiler adalah komoditas tertinggi di lokal maupun internasional.
Jumlah produksi peternakan ayam broiler yang tinggi tentu juga mengakibatkan pemantauan kualitas semakin menurun karena mengejar pemasaran yang begitu cepat. Adapun masalah yang di tanggung peternak, khususnya ada kelompok Angkie Farm antara lain dari segi harga bahan untuk ternak dan segi banyaknya penyakit yang mudah diderita oleh ayam tersebut. Tantangan utama yang ditemui oleh peternakan ini yaitu pengelola tidak mampu memperkirakan kemungkinan ayam ternak tersebut terdampak penyakit sehingga akan menurunkan kulitas produksi. Selama ini penanganan penyakit ayam yang biasa dilakukan peternakan Peternakan Angkie Farm masih manual yaitu dengan cara memastikan dengan tersebut terkena penyakit tertentu setelah nampak tanda-tanda yang jelas. Hal ini tentu memperlambat penanganan yang seharusnya bisa lebih cepat dan memperkecil kemungkinan kerugian. Adapun penyakit dari masalah peternakan ayam broiler ini tergantung pada cuaca, kualitas pangan, atau pun bawaan dari penetasan yang mengakibatkan gejala kecacatan.
Tim Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Universitas Pamulang yang di ketuai oleh Yan Mitha Djaksana, SKom., M.Kom melakukan kegiatan PkM dengan menimplementasikan penggunaan hasil penelitian di bidang informatika, yaitu menerapkan sistem pakar dalam mengdiagnosa penyakit ayam broiler dengan metode certainly factor di kelompok peternak Angkie Farm. Kegiatan PkM ini dilaksanakan pada Kamis 23 Desember 2021. Metode certainly factor akan diterapkan untuk membantu kelompok peternak memperdiksi penyakit ayam lebih cepat sehingga bisa dilakukan penanganan lebih cepat pula.
Pada saat kunjungan PkM peternak telah melakukan panen ayamnya. Dalam satu tahun peternak dapat melakukan panen sebanyak enam kali. Untuk satu kali panen, pemeliharaan ayam dilakukan dalam waktu kurang lebih 28 hari. Ayam-ayam tersebut akan dipanen ketika sudah mencapai bobot 0.8 – 1.3 kg. Bibit ayam didatangkan dari sukabumi sedangkan tujuan distribusi hasil panen paling sering dilakukan ke Kebayoran, Blok M, Cileduk, Tangerang dan sekitarnya, menyesuikan dengan keadaan permintaan pasar.
Manfaat yang didapatkan setelah pelaksanaan PkM ini, yaitu kelompok peternak ayam broier di Desa Dangdang mengenal teknologi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kualitas usaha peternakan mereka. Mereka dapat mengidentifikasi penyakit ayam broiler secara lebih cepat dan dapat melakukan antisipasi lebih cepat terhadap penyakit ayam yang muncul. Hal ini dikarenakan ketika muncul gejala-gejela penyakit pada ayam tersebut, peternak sudah bisa lebih dini mengetahui jenis penyakitnya dan melakukan penanganan dengan cara yang tepat sesuai dengan jenis penyakit ayam yang mucul. Pada akhirnya peternak dapat meminimalkan peluang kerugian hasil usahanya dan diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Dandang. /red/