OPINI
10/05/2024
QOTHRUNNADA FEBY
Di zaman modern seperti ini, kita sebaiknya menjaga akhlakul karimah kita, karena akhlaqlah yang menentukan baik buruknya tingkah laku kita di depan orang lain ,bahkan di mata Allah SWT sekalipun. Akhlaq merupakan kunci utama untuk hidup bahagia di dunia, karena dengan akhlaq lah kita bisa dituntun sekaligus dibimbing ke jalan yang benar tentunya sesuai dengan syari’at islam.
Pada zaman sekarang ini, tidak menutup kemungkinan untuk para remaja tidak bisa lari dari budaya Barat yang telah masuk ke peradaban islam dengan berbagai cara baik melalui teknologi, fashion, bahkan yang lebih heboh lagi adalah lifestyle (gaya hidup). Banyak dikalangan remaja telah terpengaruh oleh gaya hidup mereka, begitu juga dengan gaya berpakaian yang tidak sesuai dengan syariat islam (menutup aurat).
Islam telah mewajibkan untuk menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan dimana saja, karena dengannya, manusia bisa menjaga hawa nafsu mereka satu sama lain. Disisi lain, anak remaja zaman sekarang lebih mengutamakan bermain bersama teman dengan begadang, nongkrong di kafe, bahkan narkobapun mereka gunakan demi melampiaskan kesenangan mereka dari pada menghidupkan qiyamul lain (shalat malam) di malam hari, membaca Al-Qur’an, shalat sunnah, dan lain-lain.
Budaya barat telah merusak moral mereka. Untuk mengatasi itu semua, kita sebagai umat muslim sebaiknya melihat kebelakang sifat Rasulullah SAW, dengan meneladani sekaligus mempraktikan perilaku, tindak tanduk beliau dalam kehidupan kita sekarang ini. Dengan itu, kita bisa meminimalisir budaya barat yang negatif.
Banyak Hadits sekaligus ayat Al-qur’an yang telah menjelaskan sekaligus mengupas tuntas tentang sifat Rasulullah dan pahala atau ganjaran bagi mereka (makhluq) yang meneladani sifat beliau. Dalam Hadist beliau, beliau Kanjeng Nabi SAW berkata :
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَا رِمَ اْلاَ خْلَا قَ
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.
Dalam hadist ini menjelaskan kepada kita bahwa Nabi SAW diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia, karena pada saat itu kemaksiatan meraja lela, kemungkaran terjadi dimana-mana, oleh sebab itu Allah SWT mengutus beliau untuk menyadarkan umat manusia akan perbuatan mereka selama ini. Allah juga berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi:
قَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Pada ayat diatas, jelas sekali bahwa Rasulullah SAW adalah sosok Nabi yang mempunyai sifat, suri tauladan yang baik dan mulia dan juga harus di contoh di dalam kehidupan sehari – hari. Dan ini semua dapat dilihat dari empat sifat yang dimiliki Rasulullah SAW.
- As-Siddiq, yang berarti jujur, benar, tidak berbohong. Yang merupakan sifat penting nabi, yang dimana mereka diharapkan untuk mengucapkan kebenaran dan jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya (realita).
- Amanah, yang berarti dapat dipercaya atas perbuatanya. merupakan sifat nabi yang dapat diandalkan/pertanggung jawaban dalam menjalankan tugasnya.
- Fathonah, yang berarti cerdas. Setiap orang telah diberi kecerdasan oleh Allah SWT yang berbeda-beda antara satu sama lain dan nabi juga diharapkan memiliki kecerdasan, dan kemampuan dalam mengambil keputusan yang bijaksana.
- Tabligh, yang artinya menyampaikan wahyu kepada umatnya. Wahyu adalah petunjuk yang benar yang menjadi landasan hidup kita dan membimbing kita dalam mencapai kebahagiaan yang haqiqi.