OPINI
12/05/2024
Salsa Nabila Syahriani
Sebagai orang yang dianggap oleh umat Muslim sebagai utusan terakhir dan contoh tauladan terbaik, Nabi Muhammad SAW memiliki dampak besar terhadap generasi milenial yang hidup di era komputer dan internet saat ini. Nilai-nilai yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW masih sangat relevan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh generasi milenial saat ini, meskipun orang-orang ini hidup di zaman dan konteks yang sangat berbeda.
Pertama dan terpenting, Nabi Muhammad SAW dikenal karena kejujurannya. Kejujuran semakin penting di era yang penuh dengan “fake news” dan desinformasi. Milenial, yang sehari-hari dipenuhi dengan berbagai informasi melalui media sosial dan internet, sangat membutuhkan kemampuan untuk menilai kebenaran informasi dan tetap jujur dalam setiap tindakan mereka. Kejujuran Nabi Muhammad SAW membuatnya dijuluki “Al-Amin”, yang berarti orang yang terpercaya, dan generasi sekarang dimotivasi untuk selalu berusaha menjadi sumber kepercayaan dalam setiap aspek kehidupan mereka, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Kedua, kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang ramah dan penyayang. Tidak peduli agama, ras, atau status sosial, dia selalu menekankan pentingnya perasaan empati dan keadilan untuk semua orang. Ini sangat penting bagi generasi milenial, yang hidup di dunia yang sangat plural dan sering terpecah belah oleh perbedaan. Membentuk kepemimpinan yang humanis dan inklusif, yang sangat dibutuhkan di era global saat ini, dapat didasarkan pada contoh Nabi Muhammad dalam memimpin dengan kasih sayang dan selalu berusaha memahami pandangan orang lain.
Ketiga, pengetahuan dan pendidikan sangat penting. Nabi Muhammad SAW sering menekankan pentingnya belajar. Dia bahkan mengatakan bahwa setiap orang yang beragama Islam diwajibkan untuk belajar. Ini dapat diterjemahkan ke dalam pentingnya pendidikan berkelanjutan, baik formal maupun non-formal, bagi generasi milenial. Nilai Nabi Muhammad tentang pentingnya ilmu pengetahuan sangat penting bagi milenial untuk tetap relevan dalam dunia kerja yang terus berubah dan berkembang di era informasi.
Keempat, bagaimana Nabi Muhammad SAW menangani konflik dan tekanan. Dia terkenal karena tidak pernah menanggapi orang yang membencinya dengan kebencian, tetapi dengan kesabaran dan kata-kata yang halus. Ini adalah pelajaran yang sangat berguna bagi generasi milenial, yang sering menghadapi masalah dan tekanan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka. Dalam situasi sulit, mengambil pendekatan sabar dan mempertahankan ketenangan dapat membantu generasi ini mengelola konflik dan tekanan dengan lebih baik.
Nabi Muhammad SAW juga menunjukkan contoh pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan keluarga dan komunitas. Generasi milenial dapat mengambil pelajaran dari cara Nabi Muhammad memperhatikan dan mengutamakan keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat. Ini terjadi di zaman modern, di mana individualisme sering diutamakan. Pembinaan hubungan yang kuat dan penuh kasih sayang dapat bermanfaat bagi kedua orang dan masyarakat secara keseluruhan.
Milenial kadang-kadang mengabaikan sikap lain Nabi Muhammad, yaitu ketekunan dan kesabaran. Nabi Muhammad menunjukkan kesabaran yang luar biasa saat menghadapi kesulitan. Dengan tenang dan sabar, dia menghadapi penolakan, kekerasan verbal, dan bahkan ancaman fisik. Milenial, di sisi lain, seringkali mencari solusi cepat dan dapat mudah frustrasi ketika hasilnya tidak tiba-tiba. Jika generasi muda dapat meniru kesabaran Nabi Muhammad, mereka dapat mengajarkan mereka cara menghadapi tantangan hidup dengan lebih santai dan matang.
Keberanian moral Nabi Muhammad dalam memperjuangkan keadilan juga merupakan aspek yang kadang-kadang diabaikan oleh generasi milenial. Nabi tidak hanya berbicara tentang keadilan, tetapi dia juga aktif menentangnya ketika banyak orang diam. Ini mencakup pendapatnya tentang keadilan sosial, hak-hak minoritas, dan kesetaraan gender. Meniru keberanian moral Nabi Muhammad dapat membantu milenial untuk mempertahankan prinsip keadilan dan kebenaran meskipun menghadapi penolakan atau ketidakpopuleran di era di mana keberanian moral seringkali tergantikan oleh kecenderungan untuk mengikuti opini publik atau apa yang dianggap normal oleh media sosial.
Selain itu, empati yang ditunjukkan Nabi Muhammad terhadap semua makhluk hidup sangat menonjol. Perilaku individualistik yang lebih umum di kalangan milenial sering terlihat kontras dengan kecenderungan beliau untuk empati yang mendalam, yang diperlihatkan melalui perhatian beliau terhadap kesejahteraan komunitas, termasuk orang miskin, anak yatim, dan hewan. Generasi saat ini dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dari membangun dunia yang lebih empatik di mana orang yang lemah dan kurang mampu diprioritaskan.
Milenial juga perlu belajar lebih banyak tentang komitmen Nabi Muhammad terhadap komunikasi yang jujur dan etis dalam semua urusannya. Mengamati cara Nabi Muhammad menjaga kebenaran kata-kata dan tindakannya bisa sangat menginspirasi di era informasi saat ini, di mana media sosial sering kali melibatkan manipulasi cerita dan presentasi diri yang tidak selalu benar.
Ketika generasi milenial mencoba menavigasi tantangan yang ada di dunia saat ini, mengingat dan menerapkan sikap-sikap ini ke dalam kehidupan mereka bukan hanya dapat memperkaya karakter seseorang, tetapi juga dapat membantu membangun masyarakat yang lebih adil, sabar, dan penuh empati. Dengan kehidupannya yang berani dan kasih sayang yang inklusif, Nabi Muhammad SAW memberikan panduan moral yang abadi yang relevan bagi setiap generasi, termasuk generasi milenial.
